Saham Asia-Pasifik Dibuka Menguat, Mengabaikan Pelemahan Wall Street

JAKARTA (Reuters) – Pasar saham Asia Pasifik dibuka lebih tinggi pada hari Kamis, meskipun Wall Street menurun karena peluang Federal Reserve AS untuk melonggarkan kebijakan moneter berkurang.

CNBC melaporkan pada hari Kamis (13 Februari 2025) bahwa S&P/ASX 200 Australia naik 0,2%.

Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,54%, sedangkan indeks Topix yang lebih luas naik 0,52%. KOSPI Korea Selatan naik 0,34%, sedangkan KOSDAQ berkapitalisasi kecil naik 0,45%.

Kontrak berjangka Hang Seng Hong Kong mencapai 22.072, yang juga lebih tinggi dari harga penutupan terakhir Hang Seng sebesar 21.857,92.

Indeks S&P 500 jatuh semalam dan imbal hasil obligasi melonjak setelah harga konsumen naik lebih dari yang diharapkan pada bulan Januari.

Indeks pasar yang lebih luas ditutup turun 0,27% pada 6.051,97 poin, sementara Dow Jones Industrial Average turun 225,09 poin, atau 0,5%, menjadi 44.368,56 poin. Indeks Nasdaq Composite ditutup naik 0,03% pada 19.649,95 poin.

Data inflasi terbaru menunjukkan Federal Reserve mungkin kurang bersedia melanjutkan kebijakan pemotongan suku bunga dalam waktu dekat, sehingga meningkatkan kekhawatiran bahwa langkah selanjutnya bisa berupa kenaikan suku bunga.

Dalam kesaksiannya di hadapan Komite Layanan Keuangan DPR pada hari Rabu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengakui bahwa data CPI terbaru memberikan pengingat kemajuan Fed dalam membawa inflasi mendekati target 2 persen, tetapi belum mencapainya.

Perdana Menteri India Narendra Modi sedang menuju Amerika Serikat untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Donald Trump dan pemerintahannya, yang diharapkan dapat meredakan ancaman tarif pembalasan dan kebijakan kecerdasan buatan.

Share this article

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *